Kamis, 09 Desember 2010

kejeniusan davinci

Siapakah Leonardo Da Vinci yang karyanya banyak dibahas sebagai mengandung simbolisme dalam novel-fiksi Dan Brown? Benarkah simbolisme itu ada?


DA VINCI bukan nama, namanya adalah Leonardo. Da Vinci keterangan yang menunjuk asal Leonardo yaitu Da (dari) Vinci (nama kota dekat Florence) di Itali.




HIDUPNYA

Leonardo Da Vinci (1452-1519) terkenal sebagai pelukis, pemahat, pemusik, arsitek, ahli tehnik, dan ahli sains. Kesenangannya yang luar biasa akan ilmu pengetahuan dan penelitian membekas dalam karya-karyanya. Inovasinya dalam bidang melukis pempengaruhi kesenian di Italia sampai satu abad berikutnya, dan penelitian sainsnya dibidang anatomy, optik, dan hidrolika meletakkan dasar banyak perkembangan dunia sains modern.

Ayahnya notaris berada dan saat Leonardo remaja pindah ke Florence, salah satu kota utama perkembangan seni dan sains. Ia lalu pergi ke Milan, dan tahun 1466 menjadi garzone (pelayan studio) pelukis Florence yang terkenal, Andrea del Verrocchio. Salah satu lukisan Andrea yang terkenal berjudul Baptism of Christ (1470), bagian malaekat yang berlutut dilukis oleh Leonardo. Ditahun 1478, Leonardo menjadi pelukis indipenden.

Banyak lukisannya mencerminkan kebiasaan buruknya, yaitu mengerjakan lukisannya lama sekali dan sering pada akhirnya tidak diselesaikan sampai tuntas.


KARYA LUKIS LEONARDO

Lukisannya pada masa awal di Milan adalah Madonna of the Rocks (1483-85) yang dikoleksi museum Louvre, dan versi lainnya Virgin of the Rocks (1490s/d1508) dikoleksi National Gallery London.

Pada tahun 1495-97, dilukis karya unggul The Last Supper pada dinding dalam biara Santa Maria della Grazie, di kota Milan.

Karya dilukis dengan cat minyak tempera yang kurang lekat dengan dinding, hingga ditahun 1500-an mengalami kerusakan. Pada tahun 1726 dilakukan usaha restorasi namun gagal, dan pada tahun 1977-99, dengan menggunakan teknologi mutakhir, dilakukan restorasi besar-besaran yang berhasil melakukan perbaikan di beberapa bagian.

Ditahun 1500 ia kembali ke Florence dan melukis Mona Liza (1503-03), lukisan disimpan museum Louvre, Paris. Ia melukis Potret Diri (1507) sketsa lukisan kapur di Palazo Realle, Turin.

Banyak lukisan yang dibuat Leonardo namun yang bertahan dan diketahui peninggalannya hanya 17 yang beberapa tidak selesai. Lukisan lainnya ditemukan dalam bentuk copy orang lain.


THE LAST SUPPER

Yesus yang duduk ditengah meja dan ruangan dijadikan pusat titik hilang pemandangan, dikelilingi 12 murid, 6 di sebelah kanan dan 6 di sebelah kiri-Nya.

Dalam Novel ‘The Da Vinci Code’, digambarkan seakan-akan Leonardo menyimpan olok-olokan yang ditujukan kepada agama Kristen dan gereja Roma Katolik dan menyembunyikannya dalam lambang-lambang dalam lukisannya itu. Dan Brown menulis bahwa sebenarnya lukisan Last Supper menjelaskan rahasia Biarawan Sion yang mantan pemimpinnya Leonardo, rahasia itu mengenai kepemimpinan rohani wanita.

Dalam lukisan itu disebut bahwa yang di kanannya dengan rambut merah sebenarnya Maria Magdalena. Dikatakan ada beberapa simbol dalam lukisan itu. Pakaiannya yang berwarna biru dengan selendang merah berlawanan tapi saling melengkapi dengan pakaian Yesus yang merah berselendang biru (Yin & Yang), dada figur itu menunjukkannya.

Bukti lain ada huruf V ceper di dekat Maria yang melambangkan cawan perjamuan (grail) dan juga rahim wanita, yaitu Maria yang menjadi ibu dari keturunan Yesus. Ditengah lukisan, dikatakan ada huruf M besar yang dianggap initial Maria Magdalena.

Disebelah Maria ada Petrus yang marah dengan tangannya ingin memenggal yang merebut kedudukan primatnya sebagai rasul kepala. Tangan kanannya memegang pisau mengancam Maria.

Dari sumber Ensiklopedia Encarta dan Britannica diketahui bahwa Leonardo ingin menghadirkan suasana perjamuan malam dengan gambaran mimik reaksi para rasul yang berbeda-beda:

[COLOR=B;UE]“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”[/color] (Matius 26:21)

Encarta menyebut Yesus dikelilingi 12 murid-Nya, 6 dikiri dan 6 di kanannya. Ke-12 murid-Nya menunjukkan mimik reaksi mereka. Yesus dalam situasi menegangkan digambarkan sendirian, sadar akan misi penebusan ilahi—Nya duduk dalam keheningan dikelilingi para murid yang teragitasi. Ruangan dengan barisan permadani dinding, garis-garis lantai, dan garis-garis plafond memusat di wajah Yesus yang cerah dikelilingi rambut gelap sebagai titik hilang perspektif.

Buku ‘History of World Art’ (Upjohn-Wingert-Mahler, Oxford University Press, New York, 1958, p.289-292) menyebut maksud Leonardo: Yesus ditempatkan dipusat lukisan dengan 4 kelompok murid terdiri dari tiga orang, 2 kelompok dikiri dan 2 dikanannya. Yesus dipisahkan oleh Yohanes di sebelah kanan dan Yakobus disebelah kirinya dari para murid yang saling tumpang tindih menggambarkan bahwa murid-murid tak lama lagi akan meninggalkan dia.

Pada kelompok 3 murid dikiri dekat Yesus berdiri Thomas yang mengacungkan tangannya meragukan ucapan Yesus, Yakobus disamping Thomas merentangkan tangannya seakan-akan menolak nubuatan itu. Filipus dibelakang Yakobus meletakkan kedua tangannya di dada menunjukkan devosinya pada Yesus.

3 murid di sebelah kanan Yesus yaitu Yohanes yang digambarkan sebagai pribadi yang halus yang dikenal sebagai rasul kasih. Yohanes tersentak mendengar kabar ada yang mau menyerahkan Yesus, dibelakangnya Petrus menunjukkan muka marah dan ingin melawan mereka yang berani menyerahkan Yesus sambil memegang pisau.

Murid ketiga di kanan Yesus adalah Yudas yang mukanya berada dalam kegelapan. Setelah mendengar ucapan Yesus duduk tersentak ke belakang sambil mendekap pundi-pundi uang suap yang diterimanya dari para pemimpin Yahudi untuk menyerahkan Yesus. Enam murid lainnya di kanan dan kiri jauh dari Yesus ikut teragitasi dan duduk mempertanyakan ucapan Yesus.


MONA LIZA

Karya Mona Liza juga diplesetkan dalam Novel itu, Mona Liza digambarkan sebagai penjelmaan dewi Isis, dewi kesuburan wanita Mesir, demikian juga itu dianggap lukisan diri Leonardo sendiri yang mengenakan jubah wanita.

Pelecehan yang dilakukan Dan Brown penulis ‘The Da Vinci Code’ itu membuat marah sebagian orang di kota Vinci, Italia, dimana Leonardo dilahirkan. Mereka baru-baru ini membuat pengadilan atas pelecehan buku itu terhadap salah satu mantan warga kota karena dalam novel itu lukisan-lukisan Leonardo banyak disalahartikan secara simbolis dan dilecehkan. Pertemuan pengadilan warga itu dibuka dengan pidato pembukaan oleh Allesandro Vezzusi, direktur museum Leonardo Da Vinci di kota itu. Allesandro menyebut: “Leonardo direpresentasikan secara keliru dan dikecilkan.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar